Jumat, 13 Juni 2014

RESUME BUKU GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA

  


 BAB I

1.1 fisiografis
Konsep “tektonik pergeseran benua” pada saat ini telah di terima secara umum oleh banyak ahli kebumian. Teori ini membahas tentang pergeseran lempeng secara mendatar bagian kulit bumi atau litosfera. Untuk dapat memahami pola serta perkembangan tektonik dari indonesia,akan lebih mudah bila diterapkan konsep tektonik global. Berpangkal dari teori  ini kepulauan indonesia di anggap sebagai jalur yang lebar, yang merupakan pertemuan dari pertemuan tiga lempeng besar atau biasa di sebut mega plates yaitu:

1.      Lempeng samudra hindia australia yang bergerak ke utara
2.      Lempeng pasifik yang bergerak ke barat
3.      Lempeng asia tenggara atau sunda yang relatif bergerak ke selatan.

Analisis tektonik yang didasarkan dari teori tektonik lempeng dapat di susun dengan cara menganggap bahwa:

a)      Sauatu jalur tunjaman pada umumnya akan dicirikan terdapat batuan :bancuh” yang di sebut meleng
b)      Diatas jalur benioff, yang menunjukan adanya lempeng yang menukik dan menyusup, akan di jumpai batuan-batuan dan aktivitas gunung api
c)      Cekungan muka busur yang diisi oleh endapan klasik dan vulkanooklasik dengan sumber dari busur magma. Cekungan ini terletak diantara palung-palung dan busur magma.
d)     Cekungan belakang busur atau (back arc basin). Dengan endapan klasik yang tebal.
Dari penjelasan di atas dapat di kemukakan bahwa daerah pertemuan lempeng yang bersifat konvergensi dimana terjadi kegiatan orogen aka meliputi gejala-gejala:

·         Konsumsi lempeng
·         Penebalan kerak
·         Pengerutan atau pemendekan lapisan-lapisan sedimen
·         Pembumbungan islostasi yangb di sertai dengan kegiatan magma.
Indonesia termasuk salah satu daerah di muka bumi ini yang memiliki tatanan geologi yang rumit, karena letaknya yang berada di tiga lempeng besar, yang pertama “hindia australia”, “lempeng asia tenggara” dan “lempeng pasifik”. Pergerakan lempeng itu sangat beragam kecepatannya. Sebagai akibat daripada gerakan lempeng yang rumit itu menimbulkan banyak terjadi gempa, banyak terjadi rangkaian gunung api aktiv, dan berbagai gerak tektonik yang masih aktif hingga sekarang.
Indonesia yang berada diatas lempeng samudra hindia australia adalah salah satu pola jalur penekukan dan penyusupan (subduction zone). Yang lengkungannya menerus dari andaman, sumatra, jawa, timor banda, seram. Salah satu sifat yang menonjol dari jalur ini terdapatnya pegunungan yang menerus yang terletak antara palung samudra (ocean trench) dan busur magmatik. Pegunungan itu yang terletak di sebelah selatan pulau jawa terdapat dibawah lautan, berbandinng gterbalik dengan di sebelah barat yang menyembul dan membentuk pulau-pulau di sebelah barat pulau sumatra. Pulau-pulau itu terbentuk dari batuan bancuh tektonik dan sedimenter yang terbentuk pada masa miosen.

Garis wallace adalah garis yang membedakan antara indonesia bagian barat dan timur dari segi geologis dan pembentukannya pula.

1.2 kegempaan
Indonesia termasuk daerah yang paling rawan terjadi gempa karena berada di pertemuan beberapa lempeng, seperti yang sudah di jelaskan diatas. Daerah indonesia yang sering terjadi gempa besar dan kecil banyak terjadi di bagian timut sepanjang jalur pertemuan lempeng jawa, banda dan sesar mendatar di irian jaya dan daerah maluku.

1.3 kegunung apian
Indonesia juga termasuk daerah yang selalu bergerak yang mengakibatkan banyak aktifitas pergerakan di bawah muka bumi yang banyak membentuk pegunungan, ada lebih 400 gunung api yang trerdapat di indonesia. Sebaran dari gunung api itu membentuk busur yang setara palung laut yang merupakan tempat lempeng saling bertemu,menyusup dan menekuk.

1.4 gerakan pembentukan pegunungan
Bagian timur indonesia yang memiliki bentuk busur yang lengkung dan tajam adalah hasil dari bertemunya dan bertumbuknya kerak australia yang bertemu dengan kerak banda. Yang mengakibatkan perkerakan yang sangat cepat dan mengakibatkan di bagian timur indonesia terjadi banyak pembentukan pegunungan yang sangat cepat.

1.5 anomali gaya berat negativ
Terdapatnya gaya anomali negatif yang melingkar dari utara pulau sumatra,jawa dan maluku berimpit dengan busur luar dan palung lautmerupakan sifat yang menonjol di indonesia.
Untuk menjelaskan terjadinya  hal tersebut melnes mengumpamakan bagian kerak banyak mengalami kompresi lateral yang menyebabkan bagian dari kerak itu melipat kebawah.

BAB II
Prinsip-prinsip dan dasar tektonik lempeng
Menurut teori ini lempengan-lempengan di atas permukaan bumi ini bersifat kaku dan berada diatas bagian bumi yang selalu bergerak (mobile) yang dinamakan astenosohere. Batasan batasan dari masing-masing lempeng itu yang biasanya terjadi banyak gempa atu menjadi beberapa fenomena lain seperti:
a)      Palung laut (oceanic trench)
dimana dua lempeng saling bertumbukan “konvergensi” yang dapat disamakan dengan pembentukan sesar-sesar naim dimana salah satu dari lempeng itu mengalami penunjaman dan penyusupan kebawah lempeng yang satunya. (gmb 2.1)
b)      Punggungan tengah samudra (mid oceanic ridg)
dimana dua lempeng saling memisah dan terjadi pembentukan kerak baru. (gmb 2.2)
c)      Sesar-sesar (transform)
yaitu sesar mendatar lantai-laintai samudra yang panjang dimana dua lempeng saliung berpapasan. (gmb 2.2)

2.1 model sistem tumbukan lempeng
1.      Penunjaman dan penyusupan lempeng
hal ini bisa terjadi bila dua lempeng saling bertumbukan dimana salah satu dari lempeng itu mengalami penunjaman dan penyusupan kebawah lempeng yang satunya.
2.      Cekungan muka busur (fore arc basin)
secara tektonik yang dimaksud dengan cekungan muka busur adalah cekungan yang berada di depan busur vulkanik yang arahnya dilihat dari penyusupan lempeng samudra.
3.      Busur magmatik atau vulkanik
yaitu bagian busur dalam yang bersivat aktiv yang menyebabkan banyak terjadinya gunung api aktif
4.      Busur dalam (back arc basin)
merupakan rangkaian struktur mediterania contohnya di pulau sulawesi.

2.1.1 palung laut (oceanic trench)
Palung laut adalah bagian topografi lautany yang berbentuk menjorok ke dasar  atau topografi yang mengatip sampai kedalaman +5000m. Hal ini terjadi karena perpisahan antar lempeng atau divergen.perlu di ketahui ketika lempeng samudra mulai berpisah dari pematang samudra dan bergerak kearah palung laut, di atas lempeng yang berada di atas pematang dan palung laut itu akan terjadi pengendapan yang terdiri dari 3 jenis bahan yaitu: sedimen berbutir halus, endapan tubidit, batuan vulkanik dari aktivitas gunung.
Gerakan penekukan dan penyusupan kearah palung laut akan menyebabkan terjadinya penumpukan dan penimbunan terus menerus dan pada akhirnya palung laut akan terisi matrial yang menebal di jalur subduksi. Hal itu berlangsung dengan cara gerak persesaran serta pelenturanyang berpusat dan terarah pada bagian bawah palung laut.
Dari gejala pensesaran dan pelenturan yang terjadi pada jalur penyusupan ini, akan menghasilkan suatu bentuk struktur yang terdapat pada batuan subridit dan ofiolit. Bentuk struktur itu di cirikan dengan adanya didang bidang rekahan. Batuan dengan berbagai ciri seperti diatas dinamakan ‘’melange’’ dan seluruk fenomena tadi adalah hasil subduksi konvergen.
Secara garis besar,kelompok batuan yang menyusup bagian palung laut ini terdiri dari:
a)      Lava basalits
b)      Sedimen turbidit
c)      Komponen batuan basa dan ultra basa.
A.Susunan daripada melange
Bongkahan yang di sebut sebagai kepungan tektonik terdiri dari batuan yang sifatnya “asing” terhadap sekelilingnya atau subdasarnya merupakan endapan palung laut. Endapan bongkahan pada dasarnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1.      Yang berasal dari luar cekungan
2.      Yang berasal dari luar

2.1.2 cekungan muka busur
Daerah yang berada diantara palung laut dan busur vulkanik pada suatu sistem palung busur di sebut dengan daerah “muka busur”.

1.1.3 busur magmatik
Gunung aoi yang aktif sekarang inin dijumpai pada suatu busur yang terletak diatas jalur benioff pada bagian tepat diatas 100km. Gunung api ini secara teoritis merupakan hasil dari pergerakan magma yang menggelembung dari kerak bumi.
Ciri ciri daripada busur magmatik secara garis besar terdapat adanya:
1.      Batuan vulkanik
2.      Batuan sedimen
3.      Batuan granit

2.1.4 Cekungan belakan busur (back arc basinn)
di bagian belakan dari pada busur magmatik juga berkembang cekuangan dan gejala pengandapan sehingga membentuk suatu urutan-urutan sedimen yang akan menyumpal sifat petrografi yang hampir sama seperti yang terjadi di endapan muka busur.

BAB III
Tektonik darat sunda
Pengertian dan definisi daratan sunda secara fisiografis adalah paparan sunda (sunda shelf) beserta daratan-daratan yang ada di sekitarnya seperti, semenanjung malaysia, pesisir timur sumatra,pulau tiah indonesia, riau, lingga dan kalimantan barat dan serawak.
Sekarang istilah daratan sundah hampir tidak pernah di gunakan setelah teori tektonik lempeng mulai di gunakan walaupun pada dasarnya tektonik daratan sunda tidak bisa terlepas dari teori ini. Sekarang lebih di kenal dengan sebutan sunda micro plate. Yang termasuk dari daerah sunda micro plate yaitu sumatra, kalimantan dan jawa.

3.1 Geologi pulau bangka
Pulau bangka pada umumnya adarah daerah yang rata, namun ada beberapa bagian yang membukit, hal itu adalah hasil dari pembekuan batuan. Jenis-jenis batuan yang ada di pulau bangka antaralain:
Metasedimen
Terdiri dari campuran batuan sedimen dan malihan, batuan sedimennya di dominasi oleh skals filit dan serpih hitam. Selain itu meskipun dalam jumlah yang sedikit dan merupakan bentuk-bentuk lensa dijumpai juga serpentinit dan batu gamping.
Granit
Batuan granit adalah batuan yang merupakan hasil dari pendinginan magma yang cukup lama.

3.2 Konsep-konsep tektonik mengenai perkembangan “daratan sunda”.

3.2.1 konsep petumbuhan jalur subduksi
KATILI (1974) menjelaskan sejarah perkembangan tektonik dari indonesia berdasarkan model tektonik lempeng ,dengan cara mengenal kembali jalur-jalur daripada subduksi dan daerah-daerah yang mempunyai kegiatan magma.
Seperti yang di ketahui indonesia merupakan pertemuan dari 3 lempeng besar. Adapun batas batas lempeng di indonesia adalah:
Bagian barat indonesia adalah palung dan sesar mendatar di sebelah barat sumatra.
Bagian selatan pulau jawa adalah palung.
Jalur subduksi tersier muncul diatas permukaan atau mendekati permukaan di barat pulau sumatra(daerah kepulauan mentawai). Dan merupakan pegunungan bawah laut di selatan pulau jawa.
Pada intinya perkembangan tektonik dari indonesia bagian barat atau daratan sunda atau juga di sebut lempeng sunda sebagai produk daripada pertemuan dan penyusupan lempeng yang berlangsung secara bertahap dari dulu hingga sekarang, antara lempeng indo australia,eurasia dan pasifik.

3.2.2 Konsep tektonik pemisahan da penyatuan
Lempeng-lempeng mikro
Dengan banyaknya teori-teori yang berkembang dapat di katakan bahwa daratan sunda adalah bagian-bagian seperti mosaik yang saling bergerak satu sama lain.

3.2.3 Pengertian lempeng mikro
Lempeng mikro  didefinisikan sebagai bagian yang terpisah dari lempeng-lempeng utama dan bersifat homogen yang terpisah oleh sesar-sesar besar yang memotong hingga dasar litosfera.
Mereka itu mempunyai:
1.      Sejarah perkembangan yang berbeda hingga setelah m,ereka di satukan melalui jalur-jalur “suture” (pemisahan).
2.      Sejarah perkembangan yang sama sampai mereka terpisah melalui gejala “rifting” (memisah dan saling mejauh).
3.      Secara umum mempunyai sejarah perkembangan yang berbeda selama mengalami pemisahan yang singkat “short lved rifts” 

3.2.4 lempeng mikro mergui
Dari pemetaan sumatra utara terlihat blok yang membebtuk komponen malaya barat dan yang terbesarv adalah lempeng mikro benua mergui sebarannya kearah selatan kearah garisekuator.

3.2.5 batuan premo karbon tapanuli group
Terdiri dari 3 satuan batuan:
a.       Formasi bahorok
formasi ini terutama terdiri dari breksi konglomeratan yang tidak berlapisdan lazim disebut “pebbly mudsone”
b.      Formasi kluet
terdiri dari urutan-urutan yang tebal terutama batu pasir kuarsa dan batu lempung tils batulanau.
c.       Formasi atas
farmasi ini terdiri dari batuan kluet dan komponennya hampir sama namun jumlah batu gampingnya lebih banyak.

3.3 korelasi regional
formasi formasi yang telah di sebutkan di atas memiliki persamaan di beberapa daerah seperti thailan dan di duga adalah satu lempeng mergui dulunya dilihat dari faktor fisik seperti batuannya.

Bab IV
Perkembangan tektonik tersier indonesia bagian barat dan pulau sumatra
4.1. Umum
Perkembangan tektonik selama tersier dari indonesia bagian barat merupakan pencerminan daripada interaksi antar lempeng indo-australia, yang bergerak ke utara lempeng asia (mikro sunda) selama jaman tersier gerak daripada lempeng-lempeng itu telah mengalami perubahan baik arah maupun kecepatannya.
TAPPONNIER dkk (1982) berdasarkan konsep tektonik “extrusi” dari benua asia yang di kemukakannya, berpendapat bahwa perkembangantektonik tersier dari wilayah asia tenggara (termasuk indonesia barat) sangat di pengaruhi oleh gerak-gerak ”fragmen benua asia” (china timur dan indo china) yang melejit ke timur dan tenggara sebagai akibat dari tumbukan antara kerak benua india dan asia.
Pada dasarnya tektonik tersier dari asia timur adalah pencerminan dari terjadinya ekstrusi secara periodik daripada fragmen benua.
Konsep tektonik ekstrusi ini bukannya tidak mengalami masalah dalam penerapannya di kawasan asia tenggara ini khususnya indonesia dengan gerak fragmen benua asia ke tenggara dan timur ,maka mekanisme ini akan di imbangi dengan rotasi dari indonesia dan paparan sunda searah dengan jarum jam melalui sesar mendatar utama sinistal red river. Pengamatan dilapangan terhadapm sesare tersebut justru menunjukan gerakan sebaliknya yaitu dextral hal ini hanya dapat di terangkan jika indocina dan paparan sunda telah mengalami rotasi berlawanan dengan jarum jam. Muncul dugaan bahwa terhambatnya rotasi searah  jarum jam itu karena menyatunya benua australia dan indonesia dalam interaksi lempeng samudra indiadan australia dengan lempeng asia.
Pada interaksi antar lempeng samudra india – australia dengan lempeng sunda setelah gerak yang kedua pada jaman akhir miosen tengah , maka kedudukan dari lempeng mikro sunda terhadap lempeng samudra hindia-australia sudah tidak merupakan sudut lancip lagi, sehungga keadaan yang demikian  itu akan mengakibatkan gaya kompresi regional serta terbentuknya jalur subduksi sepanjang tepi barat pulau sumatra.
4.2 pulau sumatra
Pulau sumatra terletak pada bagian tepi selatan lempeng benua eurasia yang berinteraksi dengan lempeng samudra indo australia yang bergerak kearah utara timur laut.
Di utara pertemuan kedua lempeng itu di tandai oleh daerah tumbukan antara hindia dan asia sepanjang pegunungan himalaya. Kearah selatan gerak antara bagian kerak dari lempeng eurasia ini di tentukan oleh terbentuknya jalur subduksi sepanjang 6500km yang membentang mulai darim laut andaman di selatan burma kepalung nikobar dan selanjutnya ke palung sunda di sebelah barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa.
Jalur subduksi yang masih aktif ini, di sebelah barat laut andama dan di sebelah baratdaya sumatra dapat di kenal dari adanya jalur benioff di bawah pulau sumatra taji akrasi yang membentang dari kepulauan andaman nikobat di utara ke kepulauan mentawai di selatan.
Telah lama di ketahui bahwa tektonik pulaun sumatra dianggap sebagai produk interaksi konvergen antara lempeng indo australia dan asia, dan polaserta ragam tektoniknya dipengaruhi oleh besarnya sudut interaksi serta kecepatan daripada konvergensi lempengnya. Dari situlah terbentuk gabungan bentuk bentuk subduksi dan sesar mendatar.
4.2.1 jalur subduksi tersier
Bentuk morfologi ndan struktur geologi daripada tepi barat sumatra mencerminkan pengaruh komulatip daripada gejala subduksi dan gerak sesar mendatar dextral,khususnya nampak sejak oligosen.

4.2.2 cekungan muka busur (fore arc basin)
Tersier
Rangkaian pulau yang berada di sebelah barat pulau sumatra adalah busur non vulkanik yang menjadi sebuah keseimbangan atas pengangkatan dari hasil pergeseran jalur subduksi dan gejala penurunan yang sebagian besar disebapkan karena pembebanan pada bagian lempeng yang menyusup.
Sebelah timur dari pulau nias adalah batas pemiasah antara palung laut yang merupakan dari sistem palung busur yang dinamakan cekungan muka busur.
a.       Tektonik cekung muka busur tersier sumatra
Perkembangan tektonik dan bentuk bentuk struktur yang terdapat pada cekungan yang terletak di sebelah barat pulau sumatra dan berada pada jalutr pemisah palung dan daratan sumatra ini sangat d tentukan oleh:
1.      Besarnya sudut pertemuan antara lempeng hindia-australia dan lempeng sunda di sebelah barat sumatra
2.      Kecepatan dari pada gerak lempeng samudra hindia-australia
Yang jalur konvergennya memanjang dari pegunungan himalaya hingga ke indonesia bagian timur kearah benua australia.
b.      Cekungan muka busur
Cekungan muka busur dengan pengendapan yang tebal merupakan bentuk yang penting di dalam setiap palung busur pada tepi palung benua yang mempunyai tingkat sedimentasi yang tepat. Jika dalam sistem ini terdapat busur muka luar makasedimen-sedimen yang berasal dari busur vulkanik akan tertahan di belakang pegunungan dan terkumpul dalam jumlah yang sangat tebal di dalam cekungan muka busur.
Busur magmatik dan cekungan belakang busur memotong hampir sepanjang daratan sumatra mulai dari sumatra utara hingga selatan  adalah sesar mendatar “dextral” yang dikenal sebagai sesar semangko atau bisa di sebut jalur sesar besar sumatra.

4.2.3 tatanan geologi umum tersier
a. stratigrafi  
cekungan-cekungan yang ada di sumatra tersebar di beberapa wilayah seperti cekungan sumatra utara,tengah, dan selatan. Cekungan itu dicirikan dari endapan tersiernya yang waktunya relatif singkat.
a.1 cekungan sumatra utara
mempunyai bentuk segitiga yang membuka keutara di batasi oleh tinggian asahan disebelah tenggara dari cekungan sumatra tengah.
a.2 cekunga sumatra tenga
dipisahkan tinggian asahan dari cekungan sumatra selatan di sebelah tenggara. Dasar dari cekungan ini diperkirakan terdiri dari kerak benua yang tipis dan sangat terpatahkan. Hal ini didasarkan pada kenyataan naiknya magma di bagian dalam. Terdapat ciri-ciri bahwa kegiatan magma sampai kini masih berlangsung.
a.3 cekungan sumatera selatan
cekungan  sumatera selatan membentang mulai dari tinggian asahan di barat laut sampai ke tinggian lampung yang terletak di bagian paling selatan pulau,dibatasi oleh pegunungan barisan di sebelah barat daya dan daratan pra tersier di bagian timur laut. Pengendapan di cekungan ini berawal dari masa eosen  olegosen yang diawali dengan pasir kasar, kerakal dan tufa. Sedimen sedimen tersebut sebagai kipas-kipas aluvial.
b, struktur geologi
b.1 sumatra utara
gejala pengangkatan ternyata telah menghilangkan jejak-jejak  daripada struktur terdahulu di sumatra utara, menurut davies ada kecendrungan bahwa cekungan sumatra utara ini pada suatu saat oernah menjadi satu dengan cekungan aceh dan sumatra barat, dimana sekarang telah terpisah oleh pegunungan barisan.
Pada awal rotasi sumatra mulai menjauh dari semenanjung malaya. Cekungan sumatra utara pada saat itu berkembang dalam lingkungan tektonik regangan. Serentetan sesar sesar mendatar dextral, dari loncatan-loncatan kekiri dan ke kanan. Terbentuk di daerah rangkaian ini. Biasa dikenal dengan sebutan “pull apart basin”.
b.2 sumatra tengah
tektonik dari cekungan sumatra tengah, seperti cekungan cekungan lainnya di sumatra timur juga tidak lepas dari pengaruk subduksi dengan lempeng samudra hindia dengan tepi lempeng sunda. Dan mengakibatkan sell konveksi mantel bumi dan diapir yang menyebabkan terjadinya rezim regangan pada kerak di atas dengan gejala pemekaran di belakang busur. Kegagalan magma hypabysal dari bagian yang dalam sesar menerobos sedimen tersier diatasnya telah mengakibatkan aliran panas yang tinggi.
Pada dasarnya tatanan geologi di sumatra barat di dominasi oleh 2 gejala tektonik yang amat jelas yaitu sistem sesar sumatra dan busur magma.
b.3 sumatera selatan
secara garis besar fisiografis di sumatra utara dibagi menjadi 4 yaitu:
1.      Cekungan sumatra selatan
2.      Bukit barisan dan tinggian lampung
3.      Cekungan bengkulu
4.      Rangkaian kepulauan di sebelah barat pulau sumatra yang membentuk satu busur tak bergunung api
1.cekungan sumatra selatan
Merupakan bagiann dari cekungan sumatra timur, dan di pisahkan dari cekungan sumatra tengah di utaranya. Oleh pegunungan tigabelas/tigapuluh yang metupakan singkapan batuan pra tersier. Cekungan ini kaya akan sumber mineral, seperti minyak dan batu bara. Cekungan ini terbagi mkenjadi 2 yaitu cekungan sub palembang dan jambi.
2.pola struktur
Seperti pada cekungan lain di sumatra, disini dapat diamati adanya 3 pola sesar utama.
4.2.3 perkembangan tektonik tersier
Ada empat pembagian waktu tersiernya yaitu:
a)      Eosen awal-oligosen awal
b)      Oligosen awal-miosen awal
c)      Miosen awal-miosen tengah
d)     Miosen atas-sekarang

BAB V
Pulau jawa
Geologi di pulau jawa mungkin lebihbanyak di pelajari dan doi ketahui dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di indonesia. Banyak konsep teori yang muncul membahas pulau jawa . namun pada intinya tidak banyak perbedaan pada perkembangan tektonik di pulau jawa, karena masih merupakan sumatra dan jawa berada di batas tepi lempeng mikro sunda dan juga masih dalam satu sistem 3 lempeng besar.
Perbedaan yang ada disini hanyalah interaksi antara lempeng indo-australi dengan lempeng mikoro sunda yan tegak lurus. Sebagai produknya yang agak berbeda dengan sumatra adalah:
1.      Gunung api muda memiliki sesun yang lebih basa dibandingkan di sumatra
2.      Gunung api berumur tersier akhir kebanyakan terletak atau bertengger diatas endapan marin berumur neogen, sementara di sumatra terletak diatas batuan pra tersier.
3.      Batuan dasar di pilau jawa terdiri dari kompleks melange berumur kapur tersier awal.
4.      Di pulau jawa tidak di temui unsur kerak benua.
Unsur-unsur tektonik yang membentuk pulau jawa adalah:
1.      Jualur subduksi kapur paleosen yang memotong jawabarat,jawa tengah dan terus kearah timurlaut kearah kalimantan tenggara.
2.      Jalur magmakapur di bagian utara jawa.
3.      Jalur magma tersier yang meliputi sepanjang pulau terletak agak kebagian selatan pulau jawa.
4.      Jalur subduksi tersier yang menempati punggungan bawah laut di selatan pulau jawa..
5.      Palung laut yang terletak di selatan p.jawa dan merupakann batas di mana lempeng atau kerak samudra menyusup ke bawah pulau jawa (jalur subduksi sekarang).
5.2 struktur regional
Pola struktur regional dari pulau jawa dapat dilihat dari hasil penelitian gaya berat. Gaya berat bouguer akan memberikan gambaran mengenai struktur yang letaknya dalam dan tidak teramati. Hal ini disebabkan di di pulau jawa berbeda dengan di pulau sumatra batuan pra tersier yang tersingkap sangat terbatas yaitu di ciletuh di jawa barat dan di daerah lluhuyo dan bayat di jawa tengah. Disini pola struktur pra tersier dapat di pelajari meskipun rumit karena hubungan dengan batuan yang sebagian besar terdiri dari melange dan olisostrom.
Vening meinest pada tahun 1923 telah melakukan penyelidikan gaya berat yang meliputi hampir di seluruh bagian pulau. Pada penelitian ini di temukan jalur anomali negatip region yang lebarnya 100 sampai 250km di bagian selatan indonesia. Gmb.5.3
Dalam gambar yang ada dalam buku nampak bahwa di sebelah barat pulau sumatra dan di sebelah selatan p. Jawa anomali gaya berat negatip tersebut beripit dengan pulau-pulau desebelah barat sumatra dan pegunungan bathymatri dibawah permukaan laut jawa. Pegunungan dan pulau-pulau tersebut secara tektonik merupakan suatu trench  slope break.
Di pulau jawa data gayaberat bouguer akan mencerminkan bentuk dan konfigurasi daripada batuan besar di bawah tutupan tebal sedimen sedimen tersier dan  kwarter terutama endapan vulkanik muda.
Penelitian itu menghasilkan :
·         Jalur selatan dengan anomali + 90 hingga +170 mgl yang berhimpit dengan pegunungan selatan.
·         Jalur tengah dengan anomali +10 hingga +110 mgl yang hampir berimpitan dengan jalur gunung api.
·         Jalur utara dengan anomali + 10 hingga 50 mglmengikuti jalur cekungan jawa.
Anomali tersebut umumnya mempunyai arah barat timur dan di jawabaratarahnya cendrung berubah menjadi barat timur. Dan jawa timur mengarah ke timur laut.
5.2.1        penafsiran data gaya berat
sepanjang pantai selatabn jawa suatu anomali positif cang tajam dan mencapai gaya anomali +200 mgl diduga sebagai suatu pencerminan sesar vertikal dengan gerak vertikal yang berhubungan dengan naiknya lapisan basalt ke atas. Hubungannnya dengan gejala struktur dapat ditafsirkan sebagai berikut:
arah utama untuk di jawa adalah barat timur namun di bagian lain yaitu jawa tengah berubah menjadi barat laut. Kira-kira mengikuti arah dari sumatra. Secara singkat dapat dikatakan bagian daerah barat jawa berhubunganpembentukannya dengan daerah sumatra.
Dibagian timur jawa tengah adanya gayaberat yang timur laut  memerlukan sebuah perhatian khusus mungkin arah ini berhubunngan dengan arah jalur subduksi kapur palesen yang di gambarkan oleh katili dan sukendar.
Sifat sifat yang di perlihatkan oleh pengaruh gaya berat pertamatama menunjukan adanya gaya sesar normal yang memisahkan bagian utara dan selatan pulau. Arah sebaran dari gunung api dikontrol oleh pola-pola sesar yang arahnya timur barat kontak antara tersier dan pra tersier mengakibatkan banyak terdapat bagian batu batu pra tersier.
Dari pola yang dapat di amati  baik yang dalam maupun yang dangkal daopat di tarik korelasi  dengan kedudukan daripada pulau jawa dari perkembangan  dari interaksi konvergensi antara lempeng indo australia dan lempeng mikro sunda.
5.3        tatanan tektonik
secara garis besar pulau jawa dapat di bedakan menjadi 3 susunan tektonik yaitu:
1.      cekungan jawa utara yaitu terdiri dari cekungan jwa barat laut dan cekungan jawa timur laut.
2.      Daerah cekungan bogor kendeng
3.      Cekungan pegunungan selatan.
Selama perkembangannnya cekungan itu mengalami perbedaan antara cengungan satu dengan yang lain dalam proses pembentukannya.
5.3.1        tatanan cekungan jawa barat
van bamellen beranggapan bahwa bagian barat jawa memiliki kesamaan dengan bagian dari pulau sumatra.
a.       Pola struktur
Di jawa ada 3 pola struktur yaitu:
1.      Yang arahnya barat laut tenggara ( yang arahnya sama denga sumatra)
2.      Timur barat (arah jawa)
3.      Arah utara selatan yang sangat dominan dengan utara pulau jawa dan kawasan laut jawa.
5.3.2        tatanan cekunag jawa tengah
secara fisiografis jawa tengah dapatt di bagi menjadi 4 bagian dari selatan ke utara masing-masing:
1.      dataran pantai selaltan
2.      pegunungan serayu selatan
3.      pegunungan serayu utara
4.      daratan pantal  utara

5.3.3        tatanan tektonik jawa timur
batuan pra tersier tidak tersingkap di daerah jawa timur ini  dai bagian tengahnya di tempati jalur volkanik kwarter. Bagian-bagian yang dapat di bedakan terdiri dari:
1)      pegunungan selatan
2)      jalur depresi tengah
3)      jalur kendeng
4)      depresi randu blatrung
5)      jalur rembang yang dapt di teruskan kearah madura.
Pegunungan selatan di pulau jawa timur sebagai fasles folkanik dan karbonatan yang berumur miosen di sebelah utara dari jalur volkanik kwarter adalah jalur kendeng yang terdiri dari endapan tersier yang amat tebal.
5.3.4        pulau madura
 secara fisiologis pulau madura masih termasuk dari cekungan jawa timur dan masuk zona rembang pada zona ini bagian nya dibatasi dengan struktur yang sangat penting yang arahnya barat timur dari paparan madura utara. (gmb 5.24).
batas tersebut ternyata merupakan batas tektonik dimena ola struktur yang berbeda  di sebelah utara mengarah timur laut barat daya sedangkan di selatannya (di pulau madura) struktur umumnya adalah barat timur.
Pulau madura dengan singkapannya yang baik dan juga dapat diamati dari foto udara memperlihatkan adanya a2 pola atruktur yang mengarah barat timur yang paling menonjol dan yang mengarah timur laut barat daya pola struktur yang kedua ini dapat dilihat pengaruhnya terhadap bentuk pantai di barat dan timurnya.

BAB VI

KALIMANTAN
a.       blok schwaner
oeh van bammelen dianggap bagian dari daratan sunda terdiri dari batuan beku dan malihan berumur pratersier dan sudah terangkat dari jaman kapur akhir di sebelah barat sehingga menjadi sumber administrasi utama untuk cekungan lain yang ada  di sebelah utara dan timur.
Bagian utara dari blok ini mengalami penurunan pada paleogen, dan tertutup sedimen tipis dan tidak terlipat bagian ini kemudian dikenal sebagai pelataran barito.
b.      Blok peternoster
Mencakup daerah tektonik yang mantap terdiri dari pelataran pater noster sekarang yang terlletak di lapisan pantai kalimantan tenggara, dan sebagian daerah daratan di kalimantan., terletak di sebelah barat daya daerah di balik papan, yang sebelumnnya di kenal sebagai sub cekungan pasir.
Berbeda dengan blok schwener, blok paternoster hanya sebagian saja yang terangkat.
c.       Meratus garaben
Terletak diantara bagian 2 blok yang telah di sebutkan diatas, merupakan daerah yang tebal pengendapannyadan juga terlipat tersesarkan dan terangkat dengan kuat. Daerah ini terkenal dengan nama cekunga khutei.
d.      Tinggian kuching
Pembumbungan yang terdiri dari busur kepulauan dengan daerah perairan di sekitarnya merupakan daerah yang tinggi pada jaman paleogen di kalimantan utara dan memisahkan bagian kalimantan barat laut yang menurun dengan cepat dengan cekungan kutei dan sebelah timur.
Pada akhirnya paleogen tinggian tersebut dan terlipat bersama dengan cekungan dan sedimenn yang mengisi cekungan baratlaut kalimantan.
Lalu cekungan cekungan pengendapan yang berada di lempeng mikro sunda terbentuk dan berkembang sebagai akibat daripada proses pemisahan diri akibat dari regangan di dalam lempeng itu menyertai interaksi antara :
Sunda pasifik di timur, lempeng hindia australia di bagian selatan, dan laut cina selatan di utatara.
1.      Cekungan tarakan
merupakan cekungan yang terletak paling utara dari kalimantan timur. Cekunga ini di bagian utara di batasi dengan samporna  high yang berada sedikit di sebelah utara batas indonesia dan malaiysia keselatan cekungan dibatasi oleh tinggian manglkalat dari cekungan kutei.

2.      Cekungan kutei
di sebelah selatan daripada tinggian kucing terdapat cekungan yang menampung endapan dari tinggian selama tersier cekungan itu di sebut cekungan kutei. Cekungan ini paling produktif dan di pisahkan oleh susunan unsur tektonik yang dikenal sebagai  paternoster cros high dan cekunhgan barito selatannya.

0 komentar:

Posting Komentar