Minggu, 15 Juni 2014

JENIS-JENIS EROSI DAN PENGERTIAN EROSI





PENGERTIAN DAN JENIS JENIS EROSI TUGAS HIDROLOGI II



Oleh


Dimas Ferdinan
1213034022






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
                                     2014

 
Erosi merupakan peristiwa pengikisan lapisan tanah atas oleh berbagai tenaga seperti air, angin atau es. Erosi bisa diakibatkan oleh alam ataupun ulah manusia. Erosi secara alami biasanya sering terjadi di daerah yang memiliki kepadatan tanah yang kurang dan curah hujan yang tinggi. Berikut adalah jenis erosi berdasarkan tenaga pengangkutnya:

1. Erosi Air

Erosi air diakibatkan oleh oleh aliran air di atas permukaan tanah. Erosi ini sering terjadi disaat curah hujan tinggi dan permukaan tanah tidak kuat lagi menampung curahan air hujan yang masuk ke pori tanah sehingga mengikis lapisan tanah tersebut. Erosi ini cepat terjadi di daerah yang gundul atau minim vegetasi penutup.
Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.
Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.


                                           Erosi Air



2. Erosi Angin

Erosi angin biasanya terjadi didaerah kering. Angin kencang mengakibatkan partikel-partikel halus batuan atau pasir terangkat dan membentuk suatu formasi tertentu. Contoh di Indonesia adalah Gumuk pasir di Parang Tritis.


Erosi Angin




3. Erosi Es
Erosi glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersamasama dengan gerakan gletser dinamakan morain.
Ciri khas bentang alam akibat erosi glasial adalah adanya aluralur yang arahnya relatif sejajar pada permukaan batuan sebagai akibat torehan gletser. Jika erosi gletser ini terus-menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk lembah-lembah yang dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser
Erosi Es




4. Erosi Gaya Berat (Gravitasi)

Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ke tempat-tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembungan massa terjadi terus menerus baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan bencana tanah longsor.





0 komentar:

Posting Komentar