PENGERTIAN DAN JENIS JENIS EROSI
TUGAS HIDROLOGI II
Oleh
Dimas Ferdinan
1213034022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
Erosi merupakan peristiwa pengikisan
lapisan tanah atas oleh berbagai tenaga seperti air, angin atau es. Erosi bisa
diakibatkan oleh alam ataupun ulah manusia. Erosi secara alami biasanya sering
terjadi di daerah yang memiliki kepadatan tanah yang kurang dan curah hujan yang
tinggi. Berikut adalah jenis erosi berdasarkan tenaga pengangkutnya:
1. Erosi Air
Erosi air diakibatkan oleh oleh
aliran air di atas permukaan tanah. Erosi ini sering terjadi disaat curah hujan
tinggi dan permukaan tanah tidak kuat lagi menampung curahan air hujan yang
masuk ke pori tanah sehingga mengikis lapisan tanah tersebut. Erosi ini cepat
terjadi di daerah yang gundul atau minim vegetasi penutup.
Massa air yang mengalir, baik
gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi berupa sungai atau air
larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi
sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya.
Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh
karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya
deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di
wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.
Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang
terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.
2. Erosi Angin
Erosi angin biasanya terjadi
didaerah kering. Angin kencang mengakibatkan partikel-partikel halus batuan
atau pasir terangkat dan membentuk suatu formasi tertentu. Contoh di Indonesia
adalah Gumuk pasir di Parang Tritis.
|
Erosi
Angin
|
3. Erosi Es
Erosi glasial
adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang
bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang
puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan
Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng
pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah
yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersamasama dengan
gerakan gletser dinamakan morain.
Ciri khas bentang alam akibat
erosi glasial adalah adanya aluralur yang arahnya relatif sejajar pada
permukaan batuan sebagai akibat torehan gletser. Jika erosi gletser ini
terus-menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk
lembah-lembah yang dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser
4. Erosi Gaya Berat (Gravitasi)
Batuan atau sedimen yang bergerak
terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat
massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka
terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya
erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan
material ke tempat-tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembungan massa
terjadi terus menerus baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga
dapat menimbulkan bencana tanah longsor.
|
|
0 komentar:
Posting Komentar